DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA PETANI BAWANG MERAH DI BREBES

Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil pertanian, penggunaan pupuk dan pestisida secara terus menerus masih dilakukan oleh para petani bawang merah.

Teknik Konservasi Tanah dan Air

PEMBUATAN GARIS KONTUR (SABUK GUNUNG) MENGGUNAKAN ONDOL-ONDOL.

Budidaya Tanaman Karet

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas.

BUDIDAYA SENGON (Albazzia falcataria)

Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai-petaian.

Budidaya Ulat Sutra

Usaha persuteraan alam telah lama dikenal sebagian masyarakat Indonesia.

Jumat, 14 Mei 2010

TEKNIK OKULASI (MENEMPEL)

TEKNIK OKULASI (MENEMPEL)

Okulasi ( oculatie bahasa Belanda, budding bahasa Inggris) disebut juga menempel. Oculus artinya mata, sedangkan bud artinya tunas. Pengembangbiakkan dengan cara ini lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah. Satu cabang mata yang mempunyai beberapa mata dapat dipakai untuk menempel 4 batang pokok atau lebih. Dengan cara melengkung, batang induk harus dekat dengan batang pokok, sedang kalau menempel, bahan tempel (cabang mata ) dapat diambil dari tempat yang jauh, asal cara membawanya benar.

Kamis, 13 Mei 2010

Budidaya Ulat Sutra


I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Usaha persuteraan alam telah lama dikenal sebagian masyarakat Indonesia. Kegiatan ini bersifat padat karya, tidak mutlak memerlukan ketrampilan khusus yang tinggi, menghasilkan produk dengan nilai ekonomi yang tinggi serta relatif cepat menghasilkan. Diharapkan kegiatan ini dapat dijadikan alternatif usaha dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan.

Selasa, 11 Mei 2010

SILVOFISHERY

SILVOFISHERY
Suatu Model Pelestarian Wilayah Pesisir
Oleh : L. Apriyanto SP, SP
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem mangrove sebagai suatu type ekosistem yang terdapat di sepanjang garis pantai dan atau muara sungai yang digenangi air secara berkala, memiliki beragam fungsi yang tidak mungkin tergantikan oleh ekosistem jenis tanaman yang lain. Akan tetapi rendahnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat desa pantai menjadi salah satu kendala dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove. Sehingga pelaksanaan upaya pelestarian ekosistem mangrove dan rehabilitasinya perlu dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan petani tambak sebagai pemilik lahan yang menjadi sasaran upaya rehabilitasi pantai.
Wilayah pantai Jawa Tengah yang memiliki panjang pantai + 652 km, seharusnya memiliki jalur hijau seluas 13.040 Ha, akan tetapi yang secara teknis memenuhi persyaratan untuk ditanami tanaman bakau hanya 7.970 Ha, sehingga upaya rehabilitasi tanaman bakau lebih difokuskan pada areal tersebut.

BUNGA SEBAGAI PAKAN LEBAH

BUNGA SEBAGAI PAKAN LEBAH
Bahan makanan lebah adalah sari bunga (nektar) dan tepungsari (pollen). Apabila tidak ada bunga cukup, kadang-kadang lebah juga mengambil embun tunas ("honey dew") yang manis dari tunas tertentu, disamping itu lebah juga membutuhkan air. Nektar merupakan sumber karbohidrat sedangkan tepung sari adalah bahan makanan yangkaya akan protein. Kedua bahan makan ini sangat diperlukan dalam proses kehidupan koloni lebah.

Kamis, 06 Mei 2010

Ekosistem Mangrove di Indonesia

Ekosistem Mangrove di Indonesia

1. DEFINISI EKOSISTEM MANGROVE
Hutan mangrove adalah sebutan untuk sekelompok tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut pantai. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland, vloedbosschen, atau juga hutan payau. Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau. Sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan hutan mangrove. Istilah 'mangrove' digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri atas pohon bakau Rhizophora spp. Karena bukan hanya pohon bakau yang tumbuh di sana. Selain bakau, terdapat banyak jenis tumbuhan lain yang hidup di dalamnya.

PERBANDINGAN PENGELOLAAN HAMA TERPADU DI PILIPHINA, AFRIKA DAN INDONESIA

PERBANDINGAN PENGELOLAAN HAMA TERPADU
DI PILIPHINA, AFRIKA DAN INDONESIA

A. PENDAHULUAN
Konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) bukan sesuatu yang baru karena jauh sebelum tahun 1959 baik di Amerika maupun di Indonesia praktek pengendalian hama sudah dicoba untuk menggunakan dasar pertimbangan ekologi dan ekonomi. Konsep PHT muncul akibat kesadaran umat manusia akan bahaya pestisida sebagai bahan yang beracun bagi kelangsungan hidup ekosistem dan kehidupan manusia secara global, sedangkan kenyataan yang terjadi bahwa penggunaan pestisidaoleh petani di dunia dari tahun ke tahun meningkat.