DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA PETANI BAWANG MERAH DI BREBES

Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil pertanian, penggunaan pupuk dan pestisida secara terus menerus masih dilakukan oleh para petani bawang merah.

Teknik Konservasi Tanah dan Air

PEMBUATAN GARIS KONTUR (SABUK GUNUNG) MENGGUNAKAN ONDOL-ONDOL.

Budidaya Tanaman Karet

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas.

BUDIDAYA SENGON (Albazzia falcataria)

Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai-petaian.

Budidaya Ulat Sutra

Usaha persuteraan alam telah lama dikenal sebagian masyarakat Indonesia.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Budidaya Tanaman Karet





I.PENDAHULUAN

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usahatani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya . Tujuan utama pasaran karet (hevea brasiliensis) ndonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi, dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

BUDIDAYA SENGON (Albazzia falcataria)


Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai-petaian. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut : Jawa :jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau sengon sabrang (jawa).

Maluku : seja (Ambon), sikat (Banda), tawa (Ternate), dan gosui (Tidore)

Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70-80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV - V. Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya.
Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas. Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur.

Senin, 14 Juni 2010

Pengantar Participatory Rural Apraisal

Usaha Penggemukan Domba

Ternak domba merupakan salah satu komoditas andalan strategis yang potensial dikembangkan sebagai bidang usaha agribisnis di pedesaan. Namun pemeliharaan ternak domba di pedesaan pada umumnya masih dilakukan secara sederhana/tradisional sekaligus sebagai ternak tabungan hidup. Di sisi lain pengembangan ternak domba masih menghadapi beberapa kendala antara lain, rendahnya produksi dan produktivitas. Salah satu upaya untuk mengatasinya yaitu dengan cara penggemukkan ternak domba jantan dengan penerapan teknologi pakan. Apabila upaya tersebut diikuti dengan penjadwalan secara teratur pada periode pemeliharaan dan penjualannya, maka pendapatan rutin bulanan secara tunai dapat diterima petani. 

Sabtu, 12 Juni 2010

Kamis, 10 Juni 2010

BAWANG MERAH

BAWANG MERAH
Sejarah Singkat

Bawang merah, yang lebih dikenal dengan nama brambang (Jawa) dan bawang beureum (Sunda), sedangkan dalam bahasa Inggris disebut shallot. Bawang merah berasal dari Asia/Mediterania. Bawang merah dibedakan atas bawang merah, bawang merah shallot, dan bawang bakung. Ketiga macam bawang merah ini berasal dari daerah tropika di Asia. Bentuk umbi bawang merah shallot (brambang) lebih kecil dari bawang merah yang lain.

Selasa, 01 Juni 2010

PEMBESARAN/PENGGEMUKAN KEPITING (Scylla serrata) ALTERNATIF USAHA DI BAWAH TEGAKAN HUTAN MANGROVE
DI DESA GRINTING KABUPATEN BREBES


I. PENDAHULUAN
Kehidupan dimanapun berada akan banyak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang ada. Baik di daerah hulu maupun di daerah hilir, di pegunungan maupun di daerah pesisir, manusia akan saling berinteraksi dengan alam lingkungan setempat dimana ia tinggal. Kondisi alam lingkungan tersebut bila dikelola dengan baik, tentunya akan memberikan daya dukung yang baik pula bagi kehidupan dan kebutuhan hidup penghuninya.

Jumat, 14 Mei 2010

TEKNIK OKULASI (MENEMPEL)

TEKNIK OKULASI (MENEMPEL)

Okulasi ( oculatie bahasa Belanda, budding bahasa Inggris) disebut juga menempel. Oculus artinya mata, sedangkan bud artinya tunas. Pengembangbiakkan dengan cara ini lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah. Satu cabang mata yang mempunyai beberapa mata dapat dipakai untuk menempel 4 batang pokok atau lebih. Dengan cara melengkung, batang induk harus dekat dengan batang pokok, sedang kalau menempel, bahan tempel (cabang mata ) dapat diambil dari tempat yang jauh, asal cara membawanya benar.

Kamis, 13 Mei 2010

Budidaya Ulat Sutra


I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Usaha persuteraan alam telah lama dikenal sebagian masyarakat Indonesia. Kegiatan ini bersifat padat karya, tidak mutlak memerlukan ketrampilan khusus yang tinggi, menghasilkan produk dengan nilai ekonomi yang tinggi serta relatif cepat menghasilkan. Diharapkan kegiatan ini dapat dijadikan alternatif usaha dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan.

Selasa, 11 Mei 2010

SILVOFISHERY

SILVOFISHERY
Suatu Model Pelestarian Wilayah Pesisir
Oleh : L. Apriyanto SP, SP
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem mangrove sebagai suatu type ekosistem yang terdapat di sepanjang garis pantai dan atau muara sungai yang digenangi air secara berkala, memiliki beragam fungsi yang tidak mungkin tergantikan oleh ekosistem jenis tanaman yang lain. Akan tetapi rendahnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat desa pantai menjadi salah satu kendala dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove. Sehingga pelaksanaan upaya pelestarian ekosistem mangrove dan rehabilitasinya perlu dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan petani tambak sebagai pemilik lahan yang menjadi sasaran upaya rehabilitasi pantai.
Wilayah pantai Jawa Tengah yang memiliki panjang pantai + 652 km, seharusnya memiliki jalur hijau seluas 13.040 Ha, akan tetapi yang secara teknis memenuhi persyaratan untuk ditanami tanaman bakau hanya 7.970 Ha, sehingga upaya rehabilitasi tanaman bakau lebih difokuskan pada areal tersebut.

BUNGA SEBAGAI PAKAN LEBAH

BUNGA SEBAGAI PAKAN LEBAH
Bahan makanan lebah adalah sari bunga (nektar) dan tepungsari (pollen). Apabila tidak ada bunga cukup, kadang-kadang lebah juga mengambil embun tunas ("honey dew") yang manis dari tunas tertentu, disamping itu lebah juga membutuhkan air. Nektar merupakan sumber karbohidrat sedangkan tepung sari adalah bahan makanan yangkaya akan protein. Kedua bahan makan ini sangat diperlukan dalam proses kehidupan koloni lebah.

Kamis, 06 Mei 2010

Ekosistem Mangrove di Indonesia

Ekosistem Mangrove di Indonesia

1. DEFINISI EKOSISTEM MANGROVE
Hutan mangrove adalah sebutan untuk sekelompok tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut pantai. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland, vloedbosschen, atau juga hutan payau. Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau. Sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan hutan mangrove. Istilah 'mangrove' digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri atas pohon bakau Rhizophora spp. Karena bukan hanya pohon bakau yang tumbuh di sana. Selain bakau, terdapat banyak jenis tumbuhan lain yang hidup di dalamnya.

PERBANDINGAN PENGELOLAAN HAMA TERPADU DI PILIPHINA, AFRIKA DAN INDONESIA

PERBANDINGAN PENGELOLAAN HAMA TERPADU
DI PILIPHINA, AFRIKA DAN INDONESIA

A. PENDAHULUAN
Konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) bukan sesuatu yang baru karena jauh sebelum tahun 1959 baik di Amerika maupun di Indonesia praktek pengendalian hama sudah dicoba untuk menggunakan dasar pertimbangan ekologi dan ekonomi. Konsep PHT muncul akibat kesadaran umat manusia akan bahaya pestisida sebagai bahan yang beracun bagi kelangsungan hidup ekosistem dan kehidupan manusia secara global, sedangkan kenyataan yang terjadi bahwa penggunaan pestisidaoleh petani di dunia dari tahun ke tahun meningkat.

Jumat, 30 April 2010

USAHA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI HUTAN RAKYAT

USAHA MENINGKATKAN KUALITAS
PRODUKSI HUTAN RAKYAT
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sering kali dijumpai setelah petani menanam dari kegiatan hutan rakyat baik dari produksi kayu, buah, getah, daun, minyak atsiri dan talas sering dijumpai petani tidak bisa memasarkan produksi dimaksud sehingga petani justru mengalami kerugian.
Kerugian dimaksud baik berupa tenaga kerja maupun investasi dari pembelian bibit, pupuk dll.
Ketidak mampuan petani memasarkan produksi ini disebabkan beberapa hal :