Jumat, 30 April 2010

USAHA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI HUTAN RAKYAT

USAHA MENINGKATKAN KUALITAS
PRODUKSI HUTAN RAKYAT
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sering kali dijumpai setelah petani menanam dari kegiatan hutan rakyat baik dari produksi kayu, buah, getah, daun, minyak atsiri dan talas sering dijumpai petani tidak bisa memasarkan produksi dimaksud sehingga petani justru mengalami kerugian.
Kerugian dimaksud baik berupa tenaga kerja maupun investasi dari pembelian bibit, pupuk dll.
Ketidak mampuan petani memasarkan produksi ini disebabkan beberapa hal : 

1. Over produksi pada saat panen raya.
2. Kwalitas produksi rendah.
3. Kebutuhan hidup para petani sehingga petani menjual produksinya sebelum panen.
4. Petani tidak tahu dimana produksi hutan rakyat dipasarkan langsung kepada pemakai.
5. Kwantitas / volume produksi rendah.
6. dll.
Kondisi semacam ini sering petani menjadikan frustasi, bahkan melemahkan semangat menanam kembali.
2. Tujuan Penyusunan Buku Ini
- Meningkatkan harga pasar produksi hasil hutan rakyat.
- Meningkatkan pendapatan petani hutan rakyat.
3. Beberapa Jenis Produksi Hutan Rakyat
a. Kayu-kayuan
Kayu untuk industri mebel
Kayu untuk bahan bangunan
Kayu untuk kerajinan
Kayu bakar
b. Buah-buahan
Menurut musirn panen
• panen musiman
• panen terus menerus buah
Menurut keawetan
• buah dapat disimpan
• buah yang harus segera dikonsumsi
Menurut cara penggunaanya
• langsung dapat dikonsumsi
• masih perlu diolah untuk dikonsumsi
Cara mengkonsumsi buah
• bisa diolah
• tidak dapat diolah - dsb.
II. MENINGKATKAN PASAR PRODUKSI HUTAN RAKYAT.
1. Meningkatkan kwalitas / kwantitas produksi.
Untuk meningkatkan kwantitas / kwalitas produksi perlu dengan:
- bibit jenis unggul
- pemupukan yang baik
- pembrantasan hama
- pengolahan tanah
- memilih jenis produksi yang cocok dengan kondisi klimatologi setempat
- mencukupi kebutuhan air tanaman dimaksud
- perlakuan lain seperti :
• kerapatan tanaman
• penjarangan
• teresan sebelum tebangan
• okulasi
• dll
2. Menghindari pengijon/tengkulak
Sering dijumpai petani menjual hasil pertanian dengan harga yang sangat murah. Hal ini disebabkan kebutuhan petani yang mendesak sebelum masa panen tiba, sehingga petani terpaksa menjual produksi petanian hutan rakyat kepada tengkulak dengan harga sangat murah. Untuk menghindari semacam ini perlu dengan :
- tumpang sari
- peluang pekerjaan lain seperti ternak
- industri rumah tangga
- kerajinan
- sutra alam, lebah madu
- dll.
3. Menjual produksi hutan rakyat kepada pemakai langsung / penampung untuk diolah menjadi barang jadi.
A. Kendala yang dihadapi
- petani tidak tahu dimana pasar yang dapat menampung produksi hutan rakyat
- volume produkst kectl sehtngga ttdak ekonomts apabtla dtpasarkan langsung sehubungan dengan jarak tempuh
- sarana transportast yang terbatas
- sarana komuntkast dan tnformast pasar terbatas
B. Kiat-kiat
- meningkatkan sarana transportasi
- meningkatkan sarana telekomunikasi
- meningkatkan sarana informasi pasar lain
- membentuk koperasi petani, dll.
4. Mengolah produksi hutan rakyat menjadi barang jadi
- Dari kayu glondong menjadi kayu olahan, bahan menjadi industri mebel, pintu, kusen, kerajinan, dll.
- Dari buah-buahan segar menjadi industri makanan lain yang lebih menarik.
- Dart buah basah menjadi kering.
- Dari buah utuh menjadi bubuk.
- Bentuk kemasan yang menarik.
- dsb.
5. Membentuk koperasi hutan rakyat
- diperlukan kekompakan para anggota.
- sportivitas anggota.
- kewajiban dan hak anggota.
- pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara yang tangguh dan mau berkorban.
- kemampuan pengurus dan para anggota untuk mengoperasikan koperasi.
- kejujuran para pengurus dan kepercayaan anggota.
- peluang menerobos pasar.
- kesempatan mendapat modal diluar modal anggota.
- dsb.
6. Menanam jenis langka tapi cocok dengan iklim setempat.
Contoh:
- jenis buah matoa
- pisang serat
- tanaman genetri, ada di sruwang kebumen
- dsb.
7. Menyimpan produksi hutan rakyat dan dujual setelah pasar kekurangan bahan dimaksud. Karena biasanya buah itu musiman maka biasanya pada saat panen raya harga buah jatuh, untuk itu pada jenis-jenis buah yang dapat disimpan sebaiknya dijual pada saat buah-buah tersebut di butuhkan atau pasar sudah langka.
Misalnya:
- mlinjo, mete dijual menjelang lebaran atau musim-musim pernikahan atau hari besar lainnya.
- kapuk randu dijual pada saat tidak musim panen.
- tembakau kering dijual pada saat akhir musim penghujan.
- dsb.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
  1. Perlu keuletan petani untuk menerobos peluan-peluang pasar.
  2. Petani jangan hanya bisa memproduksi hasil pertanian hutan rakyat tapi petani harus bisa menjadi pedagang dalam rangka menjual produksi pertanian hutan rakyatnya.
  3. Dtbentuk kader-kader yang terampil untuk mengolah bahan baku kayu glondongan menjadi kayu olahan, mebel, kerajinan dsb.
  4. Dibentuk kader-kader untuk mengolah industri makanan, kripik pisang, kripik sukun dsb.
2. Saran
A. Peningkatan pembinaan dari dinas koperasi, Perindustrian.
B. Peningkatan pembinaan dari dinas/instansi terkait khususnya Sub Dinas Kehutanan.

0 komentar:

Posting Komentar